Sabtu, 25 April 2020

"Orang Bodoh Yang Berjuang Ingin Sukses" melalui pengalaman Rizal dan Quote Kakek BOB Sadino





            “Rizal” begitulah panggilan akrab kesehariannya, Nama lengkapnya ialah Rizal Setiawan kelahiran Ampah, kecamatan Dusun Tengah pada 10 November 1997 dari keluarga yang sederhana, dari pasangan Bapak Sugeng dan Ibu Jarhanah. Orang tuanya kerja sebagai petani. Dia memang tidak seberuntung teman-teman sebaya dan seangkatannya, Setelaah lulus SMA, dia harus bekerja selama kurang lebih 2 tahun untuk mengumpulkan biaya agar dapat berkuliah.

            Tempat kerja selama 2 tahun yang pernah Rizal jalani yaitu mulai dari mengajar TK/TPA Al-qur’an, Karyawan Restoran Masakan Jepang dan China, Salesman Alat Kesehatan, OB sebuah hotel ternama di Palangkaraya, hingga menjadi seorang Pramuniaga Sebuah Department Store Palangkaraya.
Kuliah dengan selalu mengandalkan uang dari orang tua bukanlah hal yang bagus. Banyak yang ingin bekerja sambil kuliah, namun hal tersebut cukuplah susah jika tidak bisa mengatur waktu dengan baik. Rizal merupakan salah satu mahasiswa yang menginginkan hal tersebut agar dapat membantu biaya selama dia kuliah. Saat pertama kali masuk kuliah dia masih bekerja di Sebuah Department Store Palangkaraya hingga PBAK(Kegiatan OSPEK perkuliahan) berakhir. Tentunya hal tersebut sangat melelahkan. Mengikuti PBAK dari jam 4 subuh hingga jam 5 sore, kemudian jam setengah 6 sorenya harus kerja sampai jam setengah 11 malam. Namun hal tersebut sayangnya tidak dapat dilanjutkan karena jadwal kerja yang bentrok dengan perkuliahan.
Pawa awal semerter 1 dan 2 dia tidak bekerja. Kemudian pada semester 3 dan 4 dia diamanahkan menjadi Musyrif Ma’had Al-Jamiah IAIN Palangkaraya. Tidak sekedar menjadi musyrif yang mengajarkan membaca Al-qur’an, bahasa Inggris ataupun hal lain kepada mahasiswa baru. Tetapi dia juga membuka usaha warung sembako kecil di Ma’had tersebut. Modal usaha tersebut ia gunakan dari hasil menyisihkan beasiswa yang ia dapatkan dari kampus. Tidak hanya itu, dia juga berbisnis online dengan menjual berbagai macam hal seperti makanan,elektronik hingga produk kesehatan. “Alhamdulillah itu semua dapat sedikit membantu mempermudah biaya kuliah saya” ungkap Rizal beberapa waktu yang lalu.
          
  
Beginilah kegiatan mengajar dan usaha kecil-kecilan selama menjadi Musyrif Ma’had Al-Jami’ah IAIN palangkaraya.
Menjadi Musyif dia jalani sekitar satu tahun. Disaat liburan semester genap yang cukup panjang sekitar kurang lebih 3 bulan. Dia memanfaatkan waktu untuk mencari pekerjaan. Rezeki berpihak kepadanya dengan diterima di dua tempat kerja sekaligus yakni menjual minuman blender dan di sebuah SDIT Palangkaya. Kerja di dua tempat sekaligus awalnya dapat dilakukan dengan baik, sebab saat itu waktu libur yang tidak ada perkuliahan sama sekali apalagi mengerjakan tugas-tugas kuliah. Banyak yang bertanya kenapa nggak pulang kampung saja, kerja dikampung, apa nggak kangen dengan orang tua. Jawab Rizal dengan simple “ Ya masa aku orang yang imoet gini nggak kangen ama mama dan papa, pastinya lah sangat kanget, tapi aku mau belajar mandiri, anggap saja ini latihan untuk menjadi sukses dimasa depan kelak”. “Ohh begitu” respon orang-orang yang nanya hal-hal begitu kepadanya. Dia sih nanggapinnya biasa aja, sebab mereka belum pernah melakukan hal yang sama, kelak mereka akan mengerti dan memahaminya. Namun kerja ditempat tersebut tidak begitu lama, sebab dia saat itu sedang sakit, sedangkan dia hampir tidak mempunyai teman lagi yang masih menetap di Palangkaraya, sehingga ia memustuskan untuk pulang kamung saja, sebab disana ada orang tua yang memperhatikannya.
Usaha yang Rizal lakukan tidak hanya itu, pada semesrter 5 dia kembali diamanahkan untuk mengajar BMQ(Bimbingan Membaca Al-qur’an) pada mahasiswa baru ba’da maghrib, kemudian ba’da isya dilanjutkan mengajar mengaji diluar. Sebagai sampingan, dia juga tetap melanjutkan berbisnis online hingga sekarang seperti produk kesehatan dan adapaun hal baru yang ia lakukan yaitu berjualan kerupuk degan resep tersendiri yang biasa dikenal dengan kerupuk dan keripik “Mr.R”, itu diambil dari inisial namanya sendiri.
                                           
              

Begitulah kegiatan yang dia lakukan di semester 5 dan salah satu bisnis yang dia jalankan hingga sekarang ini. Namun, untuk bisnis makanan seperti kerupuk Mr. R tidak dapat dia lanjutkan semenjak pandemi COVID-19 ini. Belum ada bisnis yang ia jalankan. Dia hanya menjalankan amanah kembali di semester 6 atau sekarang ini untuk mengajar PMQ( Praktik Membaca Alqur’an). Setidaknya dia tetap dapat membagi ilmu yang bermanfaat kepada orang lain walaupun tidak banyak. Tentu saja itu dapat diatur dengan baik karena dijalankan malam hari melalui pembelajaran online. Pesan dari Rizal adalah “Jadikan masa lalumu sebagai kenangan dan jadikan masa depanmu sebagai kebanggaan dalam kesuksesan, teruslah mejadi orang baik sebab itu sangat dibutuhkan”
Semangat Rizal melalui pengalaman yang sudah dia lewati sepemikiran dengan quote milik Kakek Bob sadino berikut 
            



            Dari pengalaman diatas terlihat jelas bahwa Rizal tidak pernah merasa menjadi orang pintar, dia adalah orang yang bodoh akan ilmu pengetahuan dan pengalamam sehingga dia tidak terlalu memikirkan banyaknya kegagalan yang dia alami selama bekerja dan berwirausaha. Dia bahkan akan terus mencari cara agar mendapatkan sebuah kebanggaan dan keberhasilan dalam kesuksesan.



13 komentar: