“Rizal” begitulah
panggilan akrab kesehariannya, Nama lengkapnya ialah Rizal Setiawan kelahiran
Ampah, kecamatan Dusun Tengah pada 10 November 1997 dari keluarga yang sederhana, dari pasangan Bapak
Sugeng dan Ibu Jarhanah. Orang tuanya kerja sebagai petani. Dia memang tidak
seberuntung teman-teman sebaya dan seangkatannya, Setelaah lulus SMA, dia harus
bekerja selama kurang lebih 2 tahun untuk mengumpulkan biaya agar dapat
berkuliah.
Tempat
kerja selama 2 tahun yang pernah Rizal jalani yaitu mulai dari mengajar TK/TPA
Al-qur’an, Karyawan Restoran Masakan Jepang dan China, Salesman Alat Kesehatan,
OB sebuah hotel ternama di Palangkaraya, hingga menjadi seorang Pramuniaga
Sebuah Department Store Palangkaraya.
Kuliah dengan selalu mengandalkan uang dari
orang tua bukanlah hal yang bagus. Banyak yang ingin bekerja sambil kuliah,
namun hal tersebut cukuplah susah jika tidak bisa mengatur waktu dengan baik.
Rizal merupakan salah satu mahasiswa yang menginginkan hal tersebut agar dapat
membantu biaya selama dia kuliah. Saat pertama kali masuk kuliah dia masih
bekerja di Sebuah Department Store Palangkaraya hingga PBAK(Kegiatan OSPEK perkuliahan) berakhir. Tentunya hal tersebut sangat
melelahkan. Mengikuti PBAK dari jam 4 subuh hingga jam 5 sore, kemudian jam setengah
6 sorenya harus kerja sampai jam setengah 11 malam. Namun hal tersebut sayangnya
tidak dapat dilanjutkan karena jadwal kerja yang bentrok dengan perkuliahan.
Pawa awal semerter 1 dan 2 dia tidak
bekerja. Kemudian pada semester 3 dan 4 dia diamanahkan menjadi Musyrif Ma’had
Al-Jamiah IAIN Palangkaraya. Tidak sekedar menjadi musyrif yang mengajarkan
membaca Al-qur’an, bahasa Inggris ataupun hal lain kepada mahasiswa baru.
Tetapi dia juga membuka usaha warung sembako kecil di Ma’had tersebut. Modal usaha
tersebut ia gunakan dari hasil menyisihkan beasiswa yang ia dapatkan dari
kampus. Tidak hanya itu, dia juga berbisnis online dengan menjual berbagai
macam hal seperti makanan,elektronik hingga produk kesehatan. “Alhamdulillah
itu semua dapat sedikit membantu mempermudah biaya kuliah saya” ungkap Rizal
beberapa waktu yang lalu.
Beginilah kegiatan mengajar dan usaha
kecil-kecilan selama menjadi Musyrif Ma’had Al-Jami’ah IAIN palangkaraya.
Menjadi Musyif dia jalani sekitar satu
tahun. Disaat liburan semester genap yang cukup panjang sekitar kurang lebih 3
bulan. Dia memanfaatkan waktu untuk mencari pekerjaan. Rezeki berpihak
kepadanya dengan diterima di dua tempat kerja sekaligus yakni menjual minuman
blender dan di sebuah SDIT Palangkaya. Kerja di dua tempat sekaligus awalnya
dapat dilakukan dengan baik, sebab saat itu waktu libur yang tidak ada perkuliahan
sama sekali apalagi mengerjakan tugas-tugas kuliah. Banyak yang bertanya kenapa
nggak pulang kampung saja, kerja dikampung, apa nggak kangen dengan orang tua.
Jawab Rizal dengan simple “ Ya masa aku orang yang imoet gini nggak kangen ama
mama dan papa, pastinya lah sangat kanget, tapi aku mau belajar mandiri, anggap
saja ini latihan untuk menjadi sukses dimasa depan kelak”. “Ohh begitu” respon
orang-orang yang nanya hal-hal begitu kepadanya. Dia sih nanggapinnya biasa
aja, sebab mereka belum pernah melakukan hal yang sama, kelak mereka akan
mengerti dan memahaminya. Namun kerja ditempat tersebut tidak begitu lama,
sebab dia saat itu sedang sakit, sedangkan dia hampir tidak mempunyai teman
lagi yang masih menetap di Palangkaraya, sehingga ia memustuskan untuk pulang
kamung saja, sebab disana ada orang tua yang memperhatikannya.
Usaha yang Rizal lakukan tidak hanya itu, pada semesrter 5 dia kembali diamanahkan untuk mengajar BMQ(Bimbingan Membaca Al-qur’an) pada mahasiswa
baru ba’da maghrib, kemudian ba’da isya dilanjutkan mengajar mengaji diluar.
Sebagai sampingan, dia juga tetap melanjutkan berbisnis online hingga sekarang
seperti produk kesehatan dan adapaun hal baru yang ia lakukan yaitu berjualan
kerupuk degan resep tersendiri yang biasa dikenal dengan kerupuk dan keripik
“Mr.R”, itu diambil dari inisial namanya sendiri.
Begitulah kegiatan yang dia lakukan di semester 5 dan salah satu bisnis yang dia jalankan hingga sekarang
ini. Namun, untuk bisnis makanan seperti kerupuk Mr. R tidak dapat dia
lanjutkan semenjak pandemi COVID-19 ini. Belum ada bisnis yang ia jalankan. Dia
hanya menjalankan amanah kembali di semester 6 atau sekarang ini untuk mengajar
PMQ( Praktik Membaca Alqur’an). Setidaknya dia tetap dapat membagi ilmu yang
bermanfaat kepada orang lain walaupun tidak banyak. Tentu saja itu dapat diatur
dengan baik karena dijalankan malam hari melalui pembelajaran online. Pesan
dari Rizal adalah “Jadikan masa lalumu sebagai kenangan dan jadikan masa
depanmu sebagai kebanggaan dalam kesuksesan, teruslah mejadi orang baik sebab
itu sangat dibutuhkan”
Semangat
Rizal melalui pengalaman yang sudah dia lewati sepemikiran dengan quote milik
Kakek Bob sadino berikut
Dari pengalaman diatas terlihat jelas bahwa
Rizal tidak pernah merasa menjadi orang pintar, dia adalah orang yang bodoh
akan ilmu pengetahuan dan pengalamam sehingga dia tidak terlalu memikirkan
banyaknya kegagalan yang dia alami selama bekerja dan berwirausaha. Dia bahkan
akan terus mencari cara agar mendapatkan sebuah kebanggaan dan keberhasilan
dalam kesuksesan.